5 Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Investasi Saham!!!
5 Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Investasi Saham!!!

5 Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Investasi Saham!!!

Investasi saham sekarang sedang menjadi tren, terutama di kalangan anak muda yang aktif dengan media sosial. Banyaknya rekomendasi saham dari sejumlah aktivis atau influencer di media sosial sekarang semakin menambah daya tarik masyarakat untuk berinvestasi saham.

Di sisi lain, memulai investasi saham sekarang juga lebih mudah dengan berbagai layanan online. Di mulai dari pembukaan Rekening Dana Nasabah (RDN) atau Rekening Dana Investor (RDI) dapat dilakukan secara online.

Sebelum Anda mulai berinvestasi saham, ada 5 hal yang harus diperhatikan oleh para pendeteksinya, yaitu sebagai berikut:

1. Memiliki pengetahuan tentang saham

Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan “poin terpenting sebelum berinvestasi saham adalah mengenal saham.

Redaksi yang nantinya akan menjadi investor harus tahu bahwa membeli saham berarti membeli beberapa bagian perusahaan.”

Disebut terpisah, MNC Sekuritas, Direktur Susy Meilina, mengatakan hal yang sama.

“Hal pertama kali yang harus dilakukan jika ingin berinvestasi saham adalah berinvestasi dalam pengetahuan. Pelajari dulu tentang pengetahuan dasar pasar modal seperti Sekolah Pasar Modal (SPM) yang sering diadakan MNC Sekuritas secara gratis dan online” ujar Suzy.

✅ BACA JUGA  Jenis-jenis Saham yang Wajib Anda Ketahui

2. Siapkan uang

Dan, untuk memulai berinvestasi saham, calon investor harus menyiapkan dana. Hans Kwee menekankan bahwa dana yang digunakan untuk investasi sebaiknya uang yang tidak diperlukan untuk kebutuhan penting dan kebutuhan sehari-hari.

“Lebih baik investasi menggunakan dana yang lebih banyak . Jadi dana yang sebenarnya tidak digunakan untuk hal lain dan tidak dibutuhkan dalam waktu dekat.”

Dihubungi terpisah, Associate Director Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan dana untuk investasi idealnya 20-25% dari pendapatan bulanan.

“Jadi nilai investasi (saham) sesuai dengan out of pocket value. Jangan memaksakan, tetapi pastikan investasi dibatasi 20-25% dari sumber pendapatan,” kata Niko.

3. Menetapkan tujuan investasi

Anda harus menentukan tujuan investasi sebelum membeli saham tersebut. Ini adalah tujuan investasi jangka panjang, atau jangka pendek. Namun, menurut Hans, tujuan terbaik adalah investasi jangka panjang, bukan investasi jangka pendek.

“Kemudian,kami berinvestasi jangka panajang. Artinya, kita memerlukan untuk waktu yang lama. Trading berbeda dengan investasi. Bahkan kami mendorong masyarakat untuk investasi dalam jangka panjang agar terhindar dari kerugian dalam jangka pendek. Pendekatan perdagangannya berbeda dari yang saya jelaskan sebelumnya. Tetapi banyak pedagang mengalami kerugian karena menyangkut aspek psikologis.”

✅ BACA JUGA  Cara Menggunakan Aplikasi Data Saham Indonesia

Tidak jauh berbeda, Niko juga mengatakan bahwa investasi atau trading jangka pendek harus dipisahkan.

“Tentukan investasi jangka panjang atau jangka pendek. Mengapa harus dipisahkan? Karena saham berbeda, saham untuk perdagangan, saham jangka panjang,dan besar. Pasarnya besar, bisnisnya jelas dan fundamentalnya kuat,” kata Niko.

4. Pilih saham yang akan dibeli

Langkah dalam memilih saham sangat krusial sebelum berinvestasi. Hans Coe menyarankan bahwa orang harus terlebih dahulu mengidentifikasi saham dan perusahaannya sebelum membeli.

Dimulai dari kinerja perusahaan yang dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan diakses melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI).

“Kita juga harus tahu bisnis perusahaan, apa yang dijual, dan bagaimana cara pengelolaan reputasi perusahaan tersebut. Lalu aspek terakhir, bagaimana masa depan perusahaan ke depannya?” dia menambahkan.

Sementara itu, Niko mengatakan bahwa, pemula yang belum paham memahami laporan keuangan juga bisa memilih dan membeli saham perusahaan yang mereka kenal terlebih dahulu.

Namun, jika ingin membuka laporan keuangan perusahaan, hal ini juga bisa dilakukan dengan melihat alat utama dalam mengukur kinerja perusahaan tersebut.

✅ BACA JUGA  Cara Membeli Saham Untuk Yang Ingin Memulai Investasi

“Setiap laporan keuangan berisi 16 rasio, 12 di antaranya yang paling terpenting. Sobat harus membaca rasio solvabilitas, debt to equity rasio (DER), ini adalah salah satu dari rasio yang paling sederhana.

DER adalah aset dibagi hutang. Jika rasionya tinggi, berarti perusahaan itu memiliki banyak hutang. Itu artinya kita harus mencari perusahaan dengan rasio DER yang lebih rendah.

Hal-hal sederhana seperti ini bisa mendorong orang awam untuk belajar tentang keuangan tanpa harus melihat semuanya,” jelas Nico.

5. Pahami risiko berinvestasi saham

Niko mengatakan jika semua langkah di atas dilakukan dengan baik, calon investor harus yakin untuk membeli saham tersebut.

Namun, calon investor juga harus menerima segala risikonya yang mungkin dihadapi di masa depan, baik itu untung maupun rugi.

“Siap menang, siap kalah. Saham bukanlah judi. Judi adalah ketika Anda memasukkan angka 1 sampai 6, dadu dilempar. Anda pasti tidak tahu angka yang akan keluar. Setiap orang memiliki kemungkinan yang sama. Tapi saham tidak begitu, saham menghitung , memprediksinya. Di sana, laporan keuangan, analisis teknis. Segala sesuatu diukur dan diperhitungkan, tidak dapat dikatakan sebagai pertaruhan.”