Indosat Ooredoo resmi meluncurkan langsung layanan jaringan 5G komersial pertama di Solo yang juga menjadi lokasi utama keberadaan jaringan 5G operator seluler tersebut.
Bayu Hanantasina, Chief Business Officer saat peluncuran jaringan 5G Indosat Ooredoo yang digelar secara online.“Indosat selalu ingin menjadi yang terdepan. Bahkan jika iterasi daftar tidak dimulai, ekosistem tidak akan mulai terbentuk.”kata Bayu.
Sebelum diluncurkan, Indosat telah dinyatakan lulus Uji Layakan Operasional (ULO) dari Direktorat Jenderal SDPPI Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Kelulusan dibuktikan dengan penyerahan Sertifikat Kelayakan Operasional.
Peluncuran layanan komersial 5G ini merupakan bagian dari kemitraan baru dengan Pemerintah Kota Surakarta untuk pemulihan ekonomi. “Kemitraan tersebut meliputi pemberdayaan UMKM, edukasi talenta digital, dan pengembangan smart city,” kata Bayu.
Untuk meluncurkan jaringan 5G, Indoat Ooredoo menggunakan band frekuensi 1,8 GHz (1800 MHz). Pada frekuensi tersebut, total bandwidth Indosat adalah 2×22.5MHz, dimana 20MHz digunakan untuk jaringan 5G.
Selain Solo, empat kota lain yang akan mengikuti layanan 5G Indosat Ooredoo untuk tahap awal adalah Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Balikpapan. Tidak semua wilayah kota-kota tersebut dapat dijangkau oleh layanan 5G, namun hanya wilayah tertentu saja.
“Kami memilih area tertentu di mana ada point of interest, ada pengguna, pengguna ponsel 5G, dan ekosistem,” kata Chatya Phramodia, Senior Vice President Business Planning.
Chatya mencontohkan daerah-daerah seperti dewan kota, sekolah, dll. Kedepannya, Indosat akan memperluas cakupan area layanan 5G ke lebih banyak lokasi.
“Kami akan terus mengembangkan jaringan, baik dari sisi investasi maupun konfigurasinya,” imbuhnya.
Di Solo, Indosat berfokus pada peningkatan pengalaman 5G di tiga kasus penggunaan. Pertama, menyediakan broadband seluler yang ditingkatkan untuk kualitas video game, video nirkabel, dan aplikasi seluler intensif data lainnya.
Kedua, penerapan teknologi pembelajaran mesin dan otomatisasi proses, dan terakhir pendidikan dan hiburan yang menggabungkan teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR).
Kecepatan Jaringan 5G Indosat
Indosat menjadi operator seluler kedua yang menggelar layanan 5G di Indonesia, setelah Telkomsel yang menggunakan frekuensi 2.300MHz.
Dalam uji coba 5G, Indosat Ooredoo mengklaim kecepatan tertinggi yang tercatat 540Mbps dengan latency 10ms.
Shatia menjelaskan bahwa layanan 5G bukan hanya soal kecepatan, tetapi juga bagaimana layanan 5G diimplementasikan untuk mendukung pengalaman pengguna.
“Kami akan meningkatkannya lagi dengan lebih banyak sumber daya, dan kecepatan akan menjadi pengubah permainan. Tapi apa yang kami lihat pada kecepatan itu sekarang lebih dari cukup untuk mendukung fungsi IoT yang telah kami terapkan dengan kasus penggunaan,” Chatia dikatakan.
Dalam percobaannya, Indosat Ooredoo menggunakan perangkat Xiaomi Mi 11 dan Huawei Mate 40 Pro. Perangkat yang mendukung jaringan 5G Indosat Ooredoo pada frekuensi 1,8 GHz adalah perangkat yang didukung oleh bandwidth pada band n3.
Syarat Penggunaan 5G Indosat Ooredoo
Untuk menggunakan layanan 5G dari Indosat, ada beberapa layanan yang harus dipenuhi. Pelanggan Indosat harus menggunakan kartu USIM yang digunakan untuk terhubung ke jaringan 4G. Jika kartu diaktifkan dengan layanan 4G, pengguna tidak perlu mengganti kartu SIM.
Perangkat juga harus mendukung n3 band yang mendukung layanan 5G Indosat, selain perangkat lunak dan firmware pendukung. Perangkat harus terlebih dahulu membuka kunci fitur jaringan 5G-nya agar dapat mengoperasikan layanan 5G.
Pengguna juga harus berada di area yang tercakup dalam jaringan 5G Indosat Ooredoo. Setelah memenuhi persyaratan, pengguna dapat mengaktifkan layanan 5G ke gerai Indosat terdekat.